Pengembangan
Media PAI
(Buku
Dinasti Abbasiyah)
Untuk
Memenuhi Tugas Individu
Dosen
Pengampu: Bpk. Sigit Purnama
Nama
; panji siyamto
Nim
; 09540019
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH PRODI PERGURUAN
UIN
SUNAN KALI JAGA
YOGYAKARTA
2011
BAB
I
SEJARAH
ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
1. Standar
Kompetensi
Memahami perkembangan islam pada masa Bani Abbasiyah
2. Kompetensi
Dasar
1. Menceritakan
sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah
2. Mendiskripsikan
perkembangan kebudayaan islam pada masa dinasti Abbasiyah
3. Indikatoor
1. Menjelaskan
latarbelakang terbentuknya dinasti Abbasiyah
2. Menyebutkan
tokoh-tokoh yang berperan dalam pembentukan dinasti Abbasiyah
A.
Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah
1. Asal-usul
Dinasti Abasiyah
Dinasti
Abbasiah adalah pemerintahan islan yang berdiri setelah Dinasti Bani Umayyah
hancur. Nama Abbasiyah di ambil dari nama paman nabi Muhammad, yaitu Abbas Bin
Abdul Muthalib sebagai penghormatan yang diberikan kepadanya dari anak dan cucu
beliau yang berhasil membanggun pemerintahan islam, yaitu Daulah Islamiyah
Abbasiyah.
Penggegas
pertama bberdirinya dinasti ini adalah Ali bin Abdullah bin Abas bin Abdul
Muthalib bin Abdi Manaf bin Hasyim. Para pendiri dinasti ini masih keturunan
Bani Hasyim seperti halnya Rasulullah SAW. Saat Rasulullah SAW menyebarkan
islam di mekah, antara Bani Hasyim dan Bani Umayyah kerap terjadi pertentangan
dan persaingan dalambidang dakwahnya.
Setela masa Khalifah Rasyidah
berahir pemerintahan islam di bawah kekuasaan Bani Umayyah. Karena Bani Umayyah menguasai system
peralihan kekuasaan islam yang demokratis menjadi dinasti turun-temurun,
terlebih lagi perlakuannya para penguasa dan keturunannya yang begitu
deskriminatif. Atas alas an itulah, beberapa tokohnya Bani Abbas sangat
berambisi untuk merebut kekuasaan dari Bani Umayyah.
2. Berdirinya
Dinasti Bani Abbas ( Daulah Abbasiyah )
Dinasti
Abbas ini berdiri melalui proses yang sangatlah panjang dan berliku. Sebelum
Dinasti Bani Umayyah digulingkan, Bani Abbas telah memposisikan diri sebagai
oposisi yang menyebarkan propaganda anti pemerintahan Bani Umayyah. Salah
seorang keluarga Bani Abbas bernama Ali bin Abdullah bin Abbas. Ia sangatlah
berambisi untuk merebut kekuasaan dari Bani Umayyah. Sebagai sepupu Rasulullah
SAW ia berhak memegang tampuk kekuasaan islam dan ia menggunakan strategi dan
taktik yang meski lambat namun pasti.
Ali
bin Abdullah melakukan sebuah propaganda anti Bani Umayyah kepada masyarakat
luas. Ia pun mendidik para kader dai untukmelancarkan propagandanya. Untuk
mendapatkan simpati dari rakyat ia meminta dukungan untuk mengajak seluruh
lapisan masarakat untuk membantu keluarga Rasulullah yang telah diperlakukan
tidak adil oleh pemerintahan Bani Umayyah. Namun saying, sebelum cita-citanya
terwujud ia telah wafat.
Cita-cita
Ali bin Abdullah selanjutnya diteruskan oleh putranya yaitu Muhammad bin Ali.
Ia melakukan system propagandanya seperti apa
yang telah dilakukan ayahnya. Ia pun menjadikan kota kufah dan khurasan
sebagai benteng pertahanan Bani Abas. Usaha tersebut ternyata mendapat dukungan
besar dari masyarakat muslim non-arab. Bahkan melalui pimpinan mereka yaitu Abu
Muslim Al-Khurasani, mereka siapuntuk mendukunnya. Namun sayang Muhammad bin
Ali pun meninggal sebelum Dinasti Abbasiyah terbentuk.
Sepeninggal
Muhammad bin Ali, putranya Ibrahim bin Muhammad bertekad melanjutkan
perjuangannya. Ia mendapatkan dukungan yang besar dari masyarakat luas, karena
mereka yang sangat tertekan atas pemerintahan Bani Umayyah dan ingin
menggulingkannya. Atas kegigihannya dalam berusaha dan mendapat dukungan dari
kalangan luas, ia dapat menguasai kufah, basrah, mekah, dan madinah. Namun
Ibrahim bin Muhammad meninggal di tangan pasukan Umayyah, mereka di kirin
karena dianggap sebagai ancaman bagi Umayyah.
Dengan
terbunuhnya Khalifah Marwan II, berahirlah kekuasaan dari Umayyah di Damaskus
dan berdirilah Bani Abbasiyah. Dengan Khalifah pertama Abu Abbas As-safah yang
memerintah tahuh 132-136 H/750-754 M.
Di
masa pengejaran dan pembantaian keluarga Bani Umayyah dan para pengikutnya oleh
Abu Abbas As-Safah, ada seorang keturunan Bani Umayyah yang berhasil meloloskan
diri, yaitu Abdurrahman bin Mu’awiyah bin Hasim bin Abdul Malik, khalifah ke-10
di Damaskus. Yang berhasil masuk ke spanyol dan menaklukkannya. Di sana ia
mendirikan Daullah Umayyah II yang berpusat di Andalusia, Spanyol.
B. Tokoh-Tokoh
Yang Berjasa Dalam Pembentukan Dinasti Abbasiyah
1. Ali
bin Abdullah
Namanya
Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf
Al-Quraisi. Ia termasuk keturunan Hasyim, suku quraisy sama halnya dengan
Rasulullah SAW. Karena anak sepupu nabi, ia merasa paling berhak memegang
kekuasaan setelah khurafaurasyidin.
Untuk
melancarkan upayanya, ia pun mendidikdua belas orang kader dai yang telah di
beri pendidikan dan pelatihan. Untuk mendapatkan dukungan dan simpati
masyarakat luas, ia meminta kepada para kadernya untuk menyebarluaskan gerakan
mendukung keluarga Nabi Muhammad SAW yang telah diperlakukan tidak adil oleh
Bani Umayyah. Dalam tengah usahanya ia telah wafat dan diteruskan oleh
putranya, Muhammad bin Ali.
2. Muhammad
bin Ali
Kematian
Ali bin Abdullah menyalakan semangat Muhammad bin Ali untuk meneruskan
cita-citanya. Selain menggandeng kaum mawali ia pun bekerjasama dengan kaum
Syi’ah yang menyimpan dendam terhadap Daulah Bani Umayyah.
Pimpinan
kaum Mawali, Abu Muslim Al-khurasani, menyatakan dukungannya terhadap Muhammad
Aliuntuk menggulingkan kekuasaan Umayyah. Dengan bergabungnya beberapa kelompok
oposisi, kekuatan Abbasiyah untuk menggulingkan Umayyah semakin kuat, namun
sayang Muhammad bin Ali pun wafat sebelum cita-citanya terwujud.
3. Ibrahim
Bin Muhammad
Ibrahim
bin Muhammad yang bercita-cita melanjutkan perjuangan ayah dan kakeknya giat
melancarkan propaganda anti pemerintahan Umayyah. Dengan bantuan Abu Muslim
Al-Khurasani yang menguasai kaum mawali di khurasan, Ibrahim telah menguasai
beberapa kota yaitu khurasan, kufah, mekah, dan madinah.
Di
anggap senbagai pemberontak oleh pemerintah Umayyah, ahirnya ia pun ditangkap
oleh pasukan Umayyah dan ia terbunuh.
4. Abu
Abbas As-Safah
Ia
adalah adik dari Ibrahim bin Muhammad. Abu Abas As-Safah merupakan salah
seorang yang paling berperan dalam pembentukan Daulah Bani Abbas. Bersama
adiknya, Abu Ja’far Al-mansyur dan di bantu oleh panglima khurasan yang
pemberani. Abu Muslim, merekamenghancurkan kekuatan Umayyah yang terahir hingga
mampu membunuh khalifah Marwan. Abu Abas adalah seorang khalifah abbasiyah
pertama. Ia di nobatkan sebagai khalifah setelah berhasil memenangkan melawan
Umayyah. Nama aslinya adalah Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas. Nama As-safah
berarti ‘haus darah’ adalah gelar yang diberikannya karena kebijakannya selaku
khalifah pertama Dinasti Abbasiyah.
5. Abu
Ja’far Al-Mansyur
Abu
Ja’far Al-manshur adalah saudara Abu Abbas As-Safah. Ia tarmasuk salah seorang
pendiri Daulah Abbasiyah. Bersama Abu Abbas dan Abu Muslim Al-Khurasani, ia
memimpin pasukan melakukan pemberontakan terhadap penguasa Bani Umayyah hingga
berhasil di bunuh dan digulingkan kekuasaannya. Ia adalah seorang politikus
ulung, panglima perkasa dan pemberani, dan orang yang teguh pendirian. Karena
jasanya yang sangat besar terhadap pembentukan Daulah Bani Abbasiyah, ia pantas
dijuluki “bapak dinasti Bani Abbas”.
6. Abu
Muslim Al-Khurasani
Ia
adalah pemimpin gerakan agama dan politik di Khurasan, Persia (Iran) yang
paling berjasa kepada Bani Abbas dalam usaha menumbangkan Dinasti Bani Umayyah.
Nama aslinya adalah Abdurrahman bin Muslim, akrab dengan panggilan Abu Muslim.
Al-Khurasani dinisbahkan kepada daerah Khurasan. Perannya dalam pembentukan
Dinasti Bani Abas, sebagaimana telah diterangkan terdahulu, adalah membantu
Ibrahim bin Muhammad bin Ali Al-Abasy dan menyebarkan propaganda anti-Bani
Umayyah. Ia berhasil menarik simpati masyarakat Khurasan, bahkan para tuan
tanah daerah itu, untuk bergabung dengan Bani Abbasdalam rangka menumbangkan
Bani Umayyah. Namun sayang dengan pengorbanannya yang besar malah dib alas
dengan pembunuhan atas dirinya oleh khalifah kedua Bani Abbas yaitu Abu Ja’far
Al-Manshur.
C.
Periodikasi Kekuasaan Dinasti Abasiyah
Keberadaan
Daulah Abbasiyah berlangsung sampai tahun 656 H/1258 M. masa yang panjang itu
dilaluinya dengan pola pemerintahan yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan
politik, social, budaya, dan penguasa. Berdasarkan pendekatan dan pola
perubahan politik itu, juga mengingat masa berkuasa Daulah Abbasiyah cukup lama
para sejarawan membagi masa kekhalifahan Bani Abbasiyahkepada empat periode.
1. Periode
Abbasiyah I (132-232H/750-847M)
Periode
pertama berlangsung selama 97 tahun dan dipimpin oleh Sembilan orang khalifah.
Periode ini disebut dengan periode keemasan Daulah Abbasiyah. Bahkan dapat
dikatakan sebagai periodi keemasan islam di dunia.
Para
khalifah-khalifah yang mamimpin Daulah Abbasiyah I :
1. Abdul
Abbas As-Safah (132-136 H/750-754 M)
2. Abu
Ja’far Al-Manshur (136-158 H/754-775 M)
3. Al-Mahdi
(158-169 H/775-785 M)
4. Musa
Al-Hadi (169-170 H/785-786 M)
5. Harum
Ar-Rasyid (170-193 H/786-809 M)
6. Al-Amin
(193-198 H/809-813 M)
7. Abdullah
Al-Makmun (198-218 H/813-833 M)
8. Al-Mu’tasim
Illah (218-227 H/833-842 M)
9. Al-Watsiq
(227-232 H/842-847 M)
2. Periode
Abbasiyah II (232-334 H/847-946 M)
Periode
ini berlangsung selama 99 tahun, dipimpin 13 khalifah.periode ini dikatakan
sebagai awal kelemahan Dinasti Abbasiyah. Banyak daerah kecil yang berusaha
melepaskan diri dan tidak mampu di atasi. Factor lain yang menyebabkan
kemunduran yaitu:
·
Luasnya wilayah yang harus dikendalikan
sedangkan organisasi dan komunikasinya rapuh.
·
Ketergantungan terhadap tentara sangat
tinggi, sehingga menurunkan semangat rakyat dalam pembelaan Negara.
·
Kesulitan keuangan karena beban biaya
tentara sangat tinggi.
Dinasti
Abbasiyah II
1. Al-Mutawakkil
(232-247 H/847-861 M)
2. Al-Muntashir
(247-248 H/861-862 M)
3. Al-Musta’in
(248-252 H/862-866 M)
4. Al-Mu’taz
(252-255 H/866-869 M)
5. Al-Muhtadi
(255-256 H/869-870 M)
6. Al-Mu’tamid
(256-279 H/870-892 M)
7. Al-Mu’tadhin
(279-289 H/892-902 M)
8. Al-Muktafi
(289-295 H/902-908 M)
9. Al-Muqtadi
(295-320 H/908-932 M)
10. Al-Qahir
(320-322 H/932-934 M)
11. Al-Radhi
(322-329 H/934-940 M)
12. Al-Muttaqi
(329-333 H/940-944 M)
13. Al-Mustakfi
(333-334 H/944-945 M)
3. Periode
Abbasiyah III
Pada
periode ini, Daulah Abbasiyah berada di bawah kekuasaan Bani Bawaihi, yaitu
para penganut aliran syi’ah yang berhasil mendirikan dinasti di sebelah barat
laut iran. Ketika mereka bertambah besar, rakyat sepennuhnya dikuasai oleh
mereka. Orang terkemuka di baghdad mempersilakan mereka ke Baghdad. Khalifah
Al-Mustakfi tidak bias berbuat apa-apa.
Kkhallifah
yang berkuasa diperiode ini adalah:
1. Al-Mu’thi
(334-363 H/946-974 M)
2. Al-Thai
(363-381 H/974-991 M)
3. Al-Qadir
(381-422 H/991-1031 M)
4. Al-Qayyim
(422-467 H/1031-1075 M)
5. Al-Muqtadi
(467-487 H/1075-1094 M)
4. Periode
Abbasiyah IV (487-656 H/1094-1258 M)
Periode
ini berlangsung selama 164 tahun. Jika pada periode sebelumnya kekuasaan Abasiyah
berada dibawah kendali Bani Buwaihi, maka pada periode ini berada pada
kekuasaan kaum Saljuk dari Turki. Saljuk adalah nama keluarga penguasa
suku-suku Oghuz di Turki. Namun Saljuk adalah nama suku yang diambil sebagai
penghormatan nenekmoyang mereka bernama Saljukbin Yakak.
Yang
memimpin Dinasti Abbasiyah pada periode ini adalah:
1. Al-Mustadzir
(487-521 H/1096-1118 M)
2. Al-mustarsyid
(521-529 H/1118-1135 M)
3. Ar-Rasyid
(529-530 H/1135-1136 M)
4. Al-Muktafi
(530-555 H/1136-1160 M)
5. Al-Mustanjid
(555-566 H/1160-1170 M)
6. Al-Mustadhi
(566-575 H/1170-1180 M)
7. An-Nasir
(575-622 H/1180-1225 M)
8. Az-Zahir
(622-623 H/1225- 1226 M)
9. Al-Mustanhir
(623-640 H/1226-1242 M)
10. Al-Musta’shim
(640-656 H/1242-1258 M)
Dari
keempat periode ini, Dinasti Bani Abbasiyah melahirkan 37 orang khalifah.
Banyak kemajuan yang telah diraih oleh dinasti ini diberbagai bidang peradaban,
ilmu pengetahuan, militer, ekonomi, social, arsitektur, dan sebagainya. Dari
ke-37 khalifah yang memimpin Dinasti Abbasiyah, hanya Sembilan khalifah periode
pertama yang paling banyak jasanya.
RANGKUMAN
·
Daulah Abbasiyah di dirikan oleh bani
Abbas tahun 132 H/750 M setelah mereka mneggulingkan daulah umayyah di
damaskus.
·
Nama Abbasiyah di ambildari nama leluhur
mereka yaitu Abbas bin Abdul mutholib, paman nabi Muhammad SAW
·
Dalma usahanya membangun dinasti, bani
Abbas banyk dibantu oleh masyarakat muslim bukan arab (mawali) dan kaum
Alawiyyin.
·
Tokoh-tokoh yang berperan dalam
mendirikan daulah Abbasiyah adalah Ali bin Abdullah, Muhammad bin Ali, Ibrahim
bin Ali, Abu Abbas As-Safah, Abu Ja’far Almansyur, dan Abu muslim Al
khuraisani.
·
Peran yang diberikan oleh para tokoh
pendiri Daulah Abbasiyah adalah sebagai propagandis gerakan anti Umayyah
sehingga menjalankan pemberontakan yang menggulingkan kekuasaan bani Umyyah di
damaskus.
·
Keberadaan daulah Abbasiyah berlangsung
sampai tahun 656 H/1258 M. Masa yang panjang itu dilalui dengan pola
pemerintahan yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan politik, sosial, budaya,
dan penguasa. Para sejarawan membaginya dalam 4 periode
EVALUASI
MATERI
1. Apa
yang dimaksud dengan Daulah Abasiyah?
2. Kenapa
kaum Mawali dan kaum Alawiyyin memberikan dukungan besar terhadap gerakan
anti-Bani Abbasiyah?
3. Apa
alas an Abu Ja-far Al-Manshur membunuh Abu Muslim Al-Khurasani yang memiliki
jasa besar dalam pendirian Daulah Abbasiyah?
4. Sebutkan
factor-faktor yang mempengaruhi lemahnya kekuasaan Daulah Abbasiyah pada
periode II?
5. Jelaskan
cirri khusus yang mewarnai kekuasaan Daulah Abbasiyah di periode IV?